Selasa, 07 Desember 2010

Kumpulan Sastra, Filsuf N` Lirik Lagu Novel ~AMPUTASI NADA NADI`

Kumpulan Sastra, Filsuf N` Lirik Lagu Novel ~AMPUTASI NADA NADI`: "

Sebayang wajah dipe-zaman mataku

Tiba dipermukaaan rindu

Menunggangi cumbu Nyata sebelum terjadi

Jika mimpi tak Nyata

Maka

Kita

Takkan pernah

Ber-Mimpi

………………………………..

Counsep Musical - Filosof

( Disetiap angka kelahiran itu adalah makna): contoh

14 – 4 - 1979

Satu itu Tuhan, satu itu keyakinan, empat itu unsur tanah air api dan udara

Satu ditambah empat jadinya empat belas, dan empat belas itu adalah purnama

Empat itu kamis, empat itu April dan empat itu adalah penjuru mata angin

Satu matahariku, sembilan planetku, tujuh langitku dalam tujuh nadaku hingga Tujuh turunan

Sembilan bulan “Aku” dalam kandungan untuk memahami sembilan tingkatan Surga dan Neraka

Bersama Sembilan Malaekat yang kukenal

Angka adalah sebuah kepastian sebab Tuhan selalu memperhitungkan

Ada makna dalam setiap bilangan

Kosong bukanlah Nol sebab kosong bukanlah bilangan

Nol adalah kontrol antara minus dan positif

Pembagian adalah kebijaksanaan

Perkalian adalah kekayaan

Dan

Penjumlahan adalah perjalanan dari sebuah peradaban

Minus dan positif adalah Energi hidup

Dosa dan pahala saat ini berada atas sepasang sayapmu

Atas catatan realita Sang Malaekat

………………………………

Tlah Kubunuh Hatiku

Tlah kubunuh hatiku agar aku tak lagi merasakan luka

Namun aku masih merasakan sakit

Saat arwah hatiku gentayangan dan masuk kembali kedalam tubuhku

Kemudian hatiku berkata kepada jazadku

Bahwasanya luka itu bukan terletak pada hati

Tapi terletak pada mata saat menyaksikan cinta dimutilasi

Hingga akhirnya aku tak lagi memiliki cinta

Karena cinta itu tlah mati

Dan luka itu juga terletak pada telinga

Saat Sebilah kata menyayat-nyayat leher jiwa

…………………………

“Sastra Cinta”

( lagu cinta buat …..)

Duhai Sastra Cintaku

Wujud Dari puisiku

Nanti kunyatakan jua

Aku dalam perjalanan Cinta

……………………

Duhai Sastra cintaku

Wujud dari Wanitaku

Rangkaian kalimat menjelajahi nada

Adalah keberadaanmu dalam laguku

Duhai Sastra Cintaku

Wujud dari Wanitaku

Bertahanla sayang dalam kesendirianmu

Adalah aku yang kan mencintaimu

Duhai Sastra Cintaku

Keberadaanmu dalam

Istana hati kecilku

…………………………..

( Bintang tlah jatuh )

Awan Terkoyak bintang yang jatuh kebumi

Langit mengutus Prajuritnya untuk menyampaikan penghargaan malam

Bahasa semesta sementara meyakinkanku

Bahwa Tuhan Menghadiahkan Cinta suci untuk kita

……….

Kamulah satu nama dari segala nama baik kusebut namamu

Datang dan bawalah sebilah kata jawab cinta terbalas atas tanyaku

Diantara nafasku menjalani ada-Mu sebelum sudahku

Lalu kupesan-kan Satu cahaya pada pengrajin Semestra

Agar melentera dihatimu satu nama-ku yang abadi

……bahwa-sanya kamulah kekasihku

…….

Datanglah wahai kekasih

Basahi jiwaku dibalik lintas dahaga cintamu

Datanglah wahai kekasih

Mari kita buka bersama kado tuhan untuk kita

……………………………………………..

( “Daya” )

to : Pasir Berbisik

Setengah bumi dalam malam tak gelap

Saat kau mainkan Wayang diterang lentera

Meski hujan tak berpihak

Segersang pasir tetaplah dingin

…………………….

Tak lelah kau lumat kenyataan

Sebab daya berkuasa atas tubuhmu

Luka datang dan pergi

Sementara kebahagiaan tak pernah mengajari

Sebab kekecewaan selalu saja menggurui

Hingga kenyataan menyatakan

Aku terkapar digundukan takdir

Mungkin kebahagiaan sebaya dengan kematian

Ketika hidup tanpa Daya.

…………………………………….

“Fotosintesia Heart”

Terkelupasnya mendung oleh matahari

Karena mataku lapar akan cahaya

Apa artinya mendung

Jika tidak mengandung air

Apa artinya puisi

Jika tak pernah ujudkan kata-kata

Akan kuramu Air, api, cahaya dan udara

Karena kedamaian pagi ini

Matahari tak muncul

…………………………………

“Yin”

( Bunga malam utuk Fajar )

Tenggelam dalam ludah Zaman

Mendamparkan hidup dipinggir lidah

Dimana realita menguliti nurani

Yin…..

Masih adakah harga dirimu buat hari esok

Sebab Surga kita terletak pada harga diri yang tersisah

Jasad-jasad kekecewaan telah termumi dalam sejarah

Pada saat purnama tiba

Kutumbalkan perasaan

Kutumbalkan jiwa

Kutumbalkan air mata

Agar arwah sejara cinta tak gentayangan

Lata latamu melata lata

Melatalah….melatalah

Atas ketulusanmu menjahit keyakinanku

Yin…..

Masih adakah harga dirimu buat hari esok

Sebab Surga kita terletak pada harga diri yang tersisah

……………………………

“Cinta”

Cinta bukan berarti percintaan

Karena cinta itu adalah penjuru mata hati

Rindu, adalah awal lahirnya cinta setelah satu bayang menyetubuhi hatinya

Tanpa kerinduan, maka, kita takkan pernah mengerti dan memahami apa itu makna cinta

Maka tanyakanlah detik ini juga pada diri anda

Apakah detik ini anda merasa rindu?

Dengan siapa?

Siapa saja yang anda rindui

Maka itulah cinta anda yang selalu ingin anda jumpai, bahkan tiap menitnya

…………………………………….

Cinta Yang Disertai Nafsu, Bagaikan Haus tak Terpuaskan

“BENAR!?”

disetiap kegelapan

diriku tak berarti apa-apa lagi

teman, sahabat, sodara, dan semua tak berarti apa-apa lagi

seperti air, api, cahaya dan udara yang kuramu

tak berarti apa-apa lagi

tapi aku tak bisa berkata semua itu benar

karena hingga detik inipun aku tak tahu apa itu arti “BENAR”

hingga keyakinanku mulai pudar, bahwasanya

kebenaran itu akan selalu menang

dan akupun tak juga yakin, bahwasanya

setiap kejahatan itu akan terkalahkan oleh stu katalimat BENAR

aghhhhhhhhhhhhhhh!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Benar benar benar dan benar itu apa sihhhhhhhhhhh !!!!!!!

Semua hanyala mimpi dalam mimpi kubermimpi

Hingga apapun yang aku punya

Apapun yang aku nikmati

Hanyala benar benar dan benar dalam mimpi aku bermimpi bahwasanya arti Benar hanyala sekedar kata hukum tarik menarik seperti adanya Maghnet beserta adanya akal yang menyadari kekuatan pikiran yang benar

Dan

Inilah cerita benar yang aku sendiri tak tahu kebenarannya

Hingga cerita inilah yang telah membuat hari-harikudalam kecemasan yang entah sampai kapan akan berakhir sebelum aku temukan sebuah kebenaran arti kata BENAR!!?

…………………………………………………………….

“Garis”

Diantara pagi dan siang ini

Akan kurubah garis Tanganku

Walau harus merendamnya dalam bara penjuru mata

Melintasi rangkuman kata mata mata

Dan

Khayalan hanyala bagian dari cita citaku

Itu yang kumau

RidhoMu atas iklasku

Menjalani adaMu

Sebelum sudahku

Dan

Menyatakan kata

Sebelum ku berkata

Inilah aku kini

Yang bukan

Kemarin sore

……………

“Aku”

Jutaan dikepalaku

Ribuan dikantongku

Dan

Recehan ditanganku

Kering ditempat banjir saat harga tak bernilai lagi

Lalu

Akankah aku harus berkata

Pujilah aku di media-media

Dan

Corenglah mukaku atas kenyatan

Agar

Lingkungan tidak menghargaiku lagi

Atas adanya aku bersama keberadaan

……………………………

“ PENUH JIWA ”

Satu pertiga malamku

Tiga Mata terbuka saat terpejam

Kosong pikir Satu pusat hati meruang pinta

Jiwa penuh

Hening malam

Ku undang lentera hidup menjadi cahaya jiwaku

Lalu

Aku pesankan Cahaya pada pengrajin semesta

Agar detik ini juga Ia mengirimku

tangan, kaki dan mata kandil untuk menuntunku kearah penyatuan jiwaku dengan Sang kasih

Serah

Serah serahkanku pada makna Kasih

Agar aku lebih mengerti apa itu arti

Hidup, kehidupan

Dan

Menghidupi

Lalu

Kubiarkan keheningan itu akan berbicara sendiri selepas

Satu pertiga malamku

Adalah

Menjalani ada-Mu sebelum sudahku

...............................................................................................

“Frekwensi Cinta”

Hening termelap gelap pekat malam

Satu bayang hadir disudut kamar

Pikirku jauh

Jauh jauh….jauh….

Sejauh gadisku kini berada

Ohhhh owo hooo ooo…. 3X

Kuraih Hand phone dan kusambut manis dengan berjuta puisi

Detik menjelma menit lintasi malam malam dengan cerita yang sama

Hingga penghujung malam Awan padamkan bulan

Kusambut manis lewat Frekwensi Cintaku

Vokal Cewek…

Yaiya iya yah iyah yah yah iya sayang….

Akupun begitusayang ohhh oh…saying sayangku

Oh… sayangku nyanyikan malam malam rinduku atas adamu

Dengan do`a-do`a harap cinta kita esok akan nyata

Vokal Cewek N` Cowok

Yaiya iya yah iyah yah yah iya sayang….

Hingga cinta kita kan abadi menuju cerita cinta turunan kita

Oh sayang

...............................................................................................

“Menagis Bukan Berarti Cengeng”

Intro: #…5# 5/7/2/1 La, Cis # Biola Instrument ( hening )

Menangislah …..7 X sinden Feat Biola Kecapi

… Menangislah…. Oh manis

Menangis itu Bukan Berarti Cengeng, Karena Cengeng Adalah Sifat.

Lahir, Mati, suka Duka itu ada tangis

Dan Tangis itu adalah satu ungkapan yang tersimbol air mata

Menangislah…. Menangislah… oh manis 4 X

Peluk erat Tubuhku

Peluk Peluk dan jangan pernah kau lepas

….Peluk erat Tubuhku dan Basahila Pundakku dengan air matamu

Hingga kau lelah dengan Cerita dibalik tangismu

……………

Menangislah …..7 X ( sinden Feat Biola + Kecapi )

……………..

#7 Bis…… Karna Akulah Pawang Atas Air Matamu

Maaf Aku Tak Bisa Menyebutmu Bulan

Malam Terasa dingin Sekali

Terdampar aku dalam sebuah kenangan

Ref #7 Bis ( intro Biola, kecapi n Kulintang )…. #/4- 7/1,4 C

Maaf aku Tak Bisa Menyebutmu Bulan

……………………. ( Sinden )

Maaf aku Tak Bisa Menyebutmu Bulan

……………………. ( Sinden )

Maaf aku Tak Bisa Menyebutmu Bulan

……………………. ( Sinden )

Manis…….

………………

Koor……... Meski katamu aku dalam gelap

Tapi aku punya Khayalan sendiri

Manis……oh… manis

Sadarilah bahwasanya Bulan itu lebih Cantik dari parasmu……. Manis… Oh.. ( Back To Reff )

....................................................

Lekaslah Sembu

{ Lagu Rindu untuk Bungaku Yang Layu }

Lekaslah sembuh

Kekasihku

Sambutlah matahari pagi

Lekaslah mekar bungaku yang layu

Sambutlah nafas rindu wangimu

Sayang

sambutlah tatap mataku

Rindu canda

Rindu ceriamu

Jangan biarkan lemah menghinggap

Usirlah dari tubuhmu yang terbaring

Semoga Tuhan tak lama menguji

Kualirkan doaku untukmu

...........................

“Kuingin namamu”

Kaya Ilmu

Kaya Jiwa

Kaya Karya

Lalu

Merayalah Namamu

Hingga Kamu Takkan Kemana-mana

Tapi Ada Dimana-mana

Maka

Rubahlah Dunia

Dengan

Pena-Mu

…………

“Aku”

( Counsep Musikal Novel Bab 25 )

Keberhasilan tidak di akui

Kegagalan di caci maki

Keberadaan tidak di ketahui

Mati tidak di cari

Maka

Pujilah aku dimedia-media

Dan

Corenglah mukaku

Atas kenyataan

Agar lingkungan tidak menghargaiku lagi

… Bersama aku

“Sekejap matamu tertutup

maka dirimu

bisa saja berada di Bintang, Bulan, Matahari bahkan sejumlah Planet yang kau kenal hanya untuk pahami sejumlah makna peran dalam prasasti peradaban adanya yang berotasi

lalu kaupun akan berpikir

bahwasanya itu semua ada dalam garis tanganmu”

………………………………………………….

“Garis”

Diantara pagi dan siang ini

Akan kurubah garis kakiku

Walau harus merendamnya dalam bara penjuru mata

Melintasi rangkuman kata mata mata

Dan

Khayalan hanyala bagian dari cita citaku

Itu yang kumau

RidhoMu atas iklasku

Menjalani adaMu

Sebelum sudahku

Dan

Menyatakan kata

Sebelum ku berkata

Inilah aku kini

Yang bukan

Kemari soreh

…………………

sebayang wajah

di peZaman mataku

tiba dipermukaan rindu

menunggangi cumbu nyata sebelum terjadi

jika mimpi tak nyata

maka kita

takkan pernah bermimpi

………….

( Counsep musical Novel bab 33 )

Aku

Jutaan dikepalaku

Ribuan dikantongku

Dan

Recehan ditanganku

Kering ditempat banjir saat harga tak bernilai lagi

Maka

Pujilah aku di media-media

Dan

Corenglah mukaku atas kenyatan

Agar

Lingkungan tidak menghargaiku lagi

............................................

“Aku ada sebelum kau bertanya”

( Counsep Lagu to Novel Bab 22 )

Bayangmu memperkosa diriku

Hingga hatiku mengandung cinta

Hingga

Aku

kamu

Satu

Alirkan citamu padaku manis

Agar arusku menuju jiwamu

dan

Setiamu memumi dalam hatiku

Tangismu

Adalah Dukaku

Sepih mu

Adalah Sunyiku

Dan

Akulah pawang atas hujan matamu

"

Tidak ada komentar: